Monday, 12 October 2009

a letter to cipit


halo cipit, where are u know? still get busy in jakarta kaH ? atw sedang berkutat dengan never-ending to-do-list pasca persiapan married? no matter what u do, i'm happy for you darling.

sumpah demi tuhan, so happy dengan berita tgl 4 desember itu. Aku bahagia semata karena ku harap kau juga bahagia sehingga mata mu yang tipis dan sipit itu bisa melebar seperti kucing persia. Jadi pertanyaannya bukan aku say, tapi kamu. Apakah kau bahagia? apakah kau senang setengah mati sehingga rasa capek pasca persiapan nikah (nantinya) hanya kau anggap angin lalu atau e'e yang ngambang di got.

Atau sebenarnya kau mengumpat dalam hati ? Atau kau ingin berontak dengan segala keabsurdan yang sudah terlanjur tercipta ? atau apa pun lah yang kau rasakan cipit, sebuah perasaan yang tak terjamah oleh siapa pun bahkan sahabat-sahabat dekat karena pada dasarnya u'r a good pretenders. Yes you are...

Sejujurnya, aku pun tidak merasakan gairah kebahagian atau semangat dari cara mu membicarakan masalah pernikahan ini. Gaya bicara mu terlalu biasa, mata mu tidak bergairah dan intonasi suara mu cenderung rendah. Kau jauh-jauh lebih semangat ketika membicarakan aneka makanan lezat yang belum sempat kita coba karena keterbatasan waktu dan biaya.haha.

sms singkat dari mu hari ini, membuat ku terdorong untuk menulis postingan ini. Di situ jelas-jelas kau menggambarkan kesedihan karena menurut mu, kami-kami ini tidak bahagia mendengar berita wedding mu. Tapi coba pikir deh say, apa pentingnya perasaannya kita. Setiap orang punya pendapat bukan. Setiap orang punya cara berekspresi. Tapi sekali lagi, apa pentingnya tentang pendapat kita, apa pentingnya kita suka atau tidak suka. Karena yang paling penting dari semua ini adalah perasaan mu cipit. Kau bahagia kita pasti bahagia. Kau senang kita pasti senang kok. Jadi demi tuhan, berhentilah bermain-main dengan pikiran-pikiran sampah mu, negatif thinking mu itu low, trust me...we happy for you. Kalau boleh berpendapatan, mungkin anak-anak lebih kepada capek terus2an mendengar tanggal yang selalu di undur. Hanya itu kok say. Dan itu bukan hal yang penting untuk di pikirkan ya cipit karena biar bagaimanapun yang menjalani ini diri mu, kami hanya penonton yang tidak memberikan pengaruh langsung.

so cipit darling, this is huge...yup wedding is a huge thing for human life. It's not easy but mission possible kok.

if u happy, so we do..

No comments:

Post a Comment