Monday, 23 April 2012

Rumus Romance

dunia gonjang ganjing begitu saya mengetahui rahasia alam semesta. Rahasia yang saya simpan sendiri, namun lewat blog ingin saya bagikan dalam bentuk kalimat tanya. "it is true?", coba deh anda renungkan kembali hidup anda beberapa tahun kebelakang, coba ingat ingat lagi karakter2 pasangan anda, bandingkan satu persatu dan temukan rahasianya. 

Rumusnya sederhana yaitu A, B, A, B, A, B. A dan B adalah dua karakter yang saling bertolak belakang, bisa dibilang A adalah simbol atas karakter pasangan yang jenaka, tidak pedean, selalu berlagak bodoh, sama sekali tidak cool, tapi disisi lain lebih sweet dan hangat ketimbang B yaitu pasangan dengan karakter super cool, public speaking yang baik dengan image pintar, bisa berlagak bodoh dan jenaka namun dalam kadar yang masih cool, unreachable karena bisa menjadi sangat dingin, namun disisi lain lebih jantan dan gak menye menye dengan kadar percaya diri dan tingkat kesombongan tgkt dewa. Intinya A dan B, sangat bertolak belakang. Terkait dengan rumus A, B, A, B, A, B yang saya tuliskan diatas, bagaimana kalau saya namakan rumus saling silang. Kenyataannya, rumus saling silang saya temukan dalam sejarah panjang pengalaman romance saya yang penuh liku serta berdarah darah.
Rumus A, b, a, B....jika Menilik jejak jejak fosil di hati saya yang sudah soek, bisa dibilang pacar pertama saya adalah tipe A, Oke ini bukan pacar sih, lebih kepada love at first sight, saya berlaku layaknya secret admirer super bodoh yang gak berani bilang suka dibawah bayang bayang seragam putih biru. Polos abies, saya lebih memilih menjadi si pintar dan si kutu buku yang selalu maju ke podium penghargaan biar dia bisa lihat saya. Hadoooooh. 

Setelah dekat dengan tipe A, si cool yang pintar, saya lalu jadian dengan tipe B si jenaka dengan nilai pas-pasan. Pas Sma, pacar saya back to tipe A, lalu pas kuliah back to tipe B, Kemudian tipe A, Dan akhirnya berpacaran dengan tipe B yang sebenarnya punya segalanya dari mulai tampang dan otak tapi kelewat gak percaya diri dan selalu merasa dirinya adalah korban. Merasa dia tidak value sebagai calon suami kelak karena sifatnya itu, akhirnya saya putus. Tak lama, saya kembali berpacaran dengan tipe A, cool, percaya diri, sombong, dan pernah bilang "saya tidak suka wanita yang terima saya apa adanya".. semata mata karena dia percaya bahwa dirinya "lebih" dan akan menjadi semakin lebih di depan, dia menolak konsep sebagai si "apa adanya" sehingga ia merasa berhak mendapatkan wanita yang juga "lebih" dan bukan wanita "seadanya". Ini adalah bentuk kesombongan yang menurut saya seksi. Dia telah menentukan dirinya sebagai bagian dari kelas aristokrat, ia menolak bersikap di kelas rakyat jelata meskipun sebenarnya dari segi apapun ia memang hanya rakyat jelata, namun ia percaya, bahwa kelas buruh ini hanya sementara. kesombongannya sangat seksi dimata saya dan menulari saya, dia punya value. Namun karena dia maupun saya kelewat dingin dan akhirnya kita break. Kemudian putus dari si A, sekarang saya berpcaran kembali dengan si tipe B, SUPER jenaka yang sifatnya sama persis dengan si B super ganteng yang saya pacari selagi kuliah. 

Terlihat jelas bahwa ada pola A, B, A, B, ini berjalan sebagai mana mestinya, kalau kalian bilang ini hanya kebetulan, menurut saya ini bukan kebetulan...coba saja perhatikan sendiri pola romance anda.

No comments:

Post a Comment