Friday, 21 January 2011

Big Window


Jakarta, 15.23


Jakarta gelap. Konsentrasi hilang. Aku menatap nanar ke arah jam, 60 menit lagi sebelum deadline dan artikel ini tak juga titik. Jendela besar, tempat pikiran ku mencharger kembali volt yang sudah lowbath, kali ini tak berarti. Sudah ratusan kali mata ini berhenti dipemandangan yang biasanya memberikan efek menyembuhkan namun jendela dan pemandangan itu seperti tak bernyawa kali ini.

kata demi kata segenap tenaga ku rangkai di dalam kertas a4, seiring dengan suara langkah kaki editor ku yang mondar-mandir melewati meja ku dengan gusar. Ia menanti suara printer di meja ku berbunyi, ia menanti ku berjalan ke mejanya dan memberikan lembaran kertas, ia menanti.....

dan aku mengantuk,aku butuh jendela yang lebih besar